Thursday 17 May 2012

pengembangan produk baru

http://dedy-supriatman.blogspot.com/2012/05/pengembangan-produk-baru.html
NAMA                        : DEDY E.S.SUPRIATMAN
JURUSAN/PRODI    : SYARI’AH/EKONOMI ISLAM (A)
M.KULIAH                : MARKETING

PENGEMBANGAN PRODUK BARU

A.   PENDAHULUAN
Dalam kenyataan pasar banyak sekali produk yang tidak dapat bertahan sangat lama sehingga menjadi perhatian manajemen dalam  perusahaan. Masalah  yang demikian akan menjadi salah satu tantangan yang cukup besar bagi perencanaan pemasaran karena mereka dipaksa untuk melahirkan dan mengembangankan gagasan tentang produk baru sekaligus memasarkannya dengan sukses.
Berkaitan dengan perencanaan produk baru, jika perusahaan ingin bergerak kearah sana maka dapat ditempuh dengan dua metode yaitu :
·         Akuisisi
·         Pengembangan produk baru
Apabila perusahaan memilih akusisi, masalah perencanaan  ini dapat ditempuh dengan tiga bentu, yaitu :
1.      Akusisi perusahaan
Perusahaan menyusun rencana akusisi perusahaan termasuk penelitian mengenai perusahaan-perusahaan yang  lebih kecil dan memiliki lini produk yang menarik.
2.      Akusisi paten
Perusahaan bisa mengusahakan akusisi paten yaitu pengalihan atau pembelian hak atas produk-produk baru dari pemegang hak paten.
3.      Akusisi lisensi
Akusisi ini dimaksudkan agar perusahaan dapat memproduksi berbagai produk.
Semua bentuk akusisi di atas menunjukkan bahwa perusahaan sama sekali tidak mengupayakan pengembangan produk baru mereka hanya mengambil alih hak memproduksi.
Apabila perusahaan memilih alternative kedua yaitu mengembangkan produk baru maka bisa ditempuh dengen dua bentuk pokok, yaitu melalui:
1.      Pengembangn produk intern.
Dalam menjalankan pengembangan produk baru intern dilakukan dengn membentuk bagian penelitian dan pengembangan sendiri.
2.      Pengembangan produk baru dengan kontrak.
Dalam pengembangan produk ini dilakukan dengan menyewa jasa peneliti atau biro pengembangan prosuk yang  indepeden  agar menyiapkan segalanya mengenai produk tertentu yang dikehendaki perusahaan.

B.   GOLONGAN PRODUK BARU
Menurut Booz Allen dan Hamilton yang diterjemahkan oleh Djaslim Saladin (2002;107) terdapat enam golongan di dalam pengembangan produk, yaitu :
1.      Produk baru bagi dunia, yaitu produk yang diciptakan pasar yang baru sama sekali
2.      Lini pengembangan produk baru yaitu lini produk yang benar-benar baru pertama kali dipasarkan oleh perusahaan
3.      Tambahan Lini Produk yang sudah ada, perusahaan menambah lini produk yang sudah ada
4.      Merevisi pasar yang sudah ada, yaitu penyempurnaan produk yang sudah ada sehingga memberikan nilai yang lebih tinggi atau mengganti dengan produk yang baru
5.      Penempatan kembali, yaitu memposisikan kembali para segmentasi produk yang sudah baru atau yang sudah ada
6.      Penekanan biaya, yaitu produk dengan penampilan yang sama, tetapi melalui biaya yang rendah.


C.   TAHAP ATAU PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Delapan proses yang harus dilaksanakan dalam pengembangan produk secara umum, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 mengenai tahap-tahap pengembangan produk :
·         Analisis Kebutuhan pelanggan Dalam proses pengembangan produk, perusahaan harus memahami betul apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan.
·         Pemunculan gagasan Proses pengembangan produk dimulai dengan pencarian ide-ide, sumbernya bisa  berasal dari pelanggan, pesaing, pekerja, ilmuwan dan lain-lain dan ini merupakan input bagi perusahaan.
·         Penyaringan Ide Tujuan dari penyaringan ide adalah untuk menempatkan atau membatalkan ide yang gagal sesegera mungkin.
·         Analisis Bisnis Dalam tahapan ini, masing-masing ide dianalisis dari sudut bisnisnya untuk mengetahui sampai seberapa jauh  kemampuan ide-ide tersebut dapat menghasilkan laba.
·         Pengembangan Strategi Pemasaran Tujuan pengembangan strategi pemasaran adalah penyempurnaan rencana    lebih lanjut pada tahap-tahap berikutnya yaitu  bagaimana strategi pemasaran untuk mengenalkan produk baru ke pasar
·         Pengembangan Produk Tujuan dari pengembangan produk ini adalah memberikan manfaat bagi  pelanggan dan dapat diproduksi secara ekonomis oleh perusahaan dimana ide-ide yang dianggap menguntungkan perusahaanlah yang perlu dikembangkan.
·         Pengujian Produk dan Pasar Pada tahapan ini, pengujian produk merupakan kelanjutan dari tahapan pengembangan produk. Tahapan-tahapan pengujian produk diantaranya :
-          Pengujian tentang konsep produk,
-          Pengujian desain produk,
-          Pengujian kesukaan konsumen terhadap produk,
-          Pengujian laboratorium terhadap produk, dan
-          Pengujian operasi pabrik dan tes penggunaannya produk.
Setelah manajemen perusahaan merasa puas dengan produknya (setelah melakukan perubahan) maka untuk lebih lanjut adalah pengujian pada tujuannya adalah untuk mengetahui reaksi konsumen. Dalam pengujian pasar (pengujian terhadap produk konsumen), akan terdapat dua variabel reaksi konsumen apakah mereka akan merasa puas dan akhirnya loyal atau kecewa dalam kata lain tidak puas. (Kotler, 2003;60).
·         Komersialisasi Pada tahapan ini, semua fasilitas sudah disiapkan sedemikian rupa, baik fasilitas produksi maupun pemasarannya. Perusahaan yang sudah memasuki tahapan ini, harus sudah mempersiapkan strategi penetapan harga dan keuntungan yang diharapkannya. Di dalam tahapan ini, perusahaan sudah melaksanakan riset pemasaran terlebih dahulu, terutama yang menyangkut kebutuhan, keinginan, selera, kepuasan para konsumen yang akan dituju.

D.   HAMBATAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Perusahaan yang melakukan pengembangan produk dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen maka disaat yang sama perusahaan pun harus memikirkan hambatan-hambatan yang mungkin akan terjadi. Menurut Kotler (2003;377), menjelaskan mengenai Faktor-faktor yang menghambat pengembangan produk, yaitu:
1.      Kekurangan gagasan mengenai produk,
2.      Mahalnya proses pengembangan produk baru,
3.      Kekurangan modal,
4.      Siklus hidup produk yang lebih singkat.
5.   Produk tidak dirancang dengan baik

E.   PENGELOLAAN ORGANISATORIS EFFECTIVE
Manajemen puncak dalam perusahaan merupakan penanggung jawab dalam mutu kegiatan usaha pengembangan produk baru meskipun secara tekhnis usaha ini dilakukan oleh ahli yang disewa. Manajemen puncak seharusnya menetapkan criteria yang jelas dalam hal gagasan produk baru apalagi jika perusahaannya terdiri banyak divisi yang biasanya tiap manajer divisi mengsulkan proyek produk kesayangan mereka. Allen dan Hamillton merumuskan enam peran strategis pokok yang diharapkan perusahaan atas produk barunya (angka persen menunjukkan besarnya produk) :

a.       Mempertahankan posisi sebagai pembaharu produk (46%)
b.      Mepertahankan tingkat bagian pasar (44%)
c.       Meletakkan dasar bagi pasar baru mendatang (37%)
d.      Menduduki lebih dulu satu segmen pasar (33%)
e.       Menggarap kemajuan teknologi dengan cara-cara lebih baru (27%)
f.       Memanfaatkan kekuatan-kekuatan di bidang distribusi (24%)  

Suatu faktor utama untuk mengembangkan produk baru dengan efektif adalah dengan menyusun struktur organisasi yang bagus. Cara-cara yang mana akan dipilih, dibawah ini dinyatakan beberapa pilihan :
a.      Manajer Produk
Banyak perusahaan menyerahkan usaha pengembangan produk baru kepada manajer produknya. Ternyata cara ini mengandung beberapa kelemahan. Kesibukkan manajer produk dalam mengelola lini produk yang sudah ada mengakibatkan kecilnya perhatian pada pengembangan produk baru. Jika sudah demikian maka hasilnya hanyalah modifikasi atau perbaikan produk yang sudah ada. Di samping itu manajer ini mungkin lemah dalam pengetahuan dan ketrampilan mendalam mengenai pengembangan produk baru. 
b.      Manajer Produk baru
Dalam struktur organisasi General Foods dan Johson terdapat jabatan manajer produk baru yang bertanggung jawab kepada manajer kelompok produk. Manfaat besar dari kelompok ini adalah bahwa fungsi pengembangan produk ditempatkan pada tempat yang lebih professional. Namun manajer bidang ini mempunyai kecenderungan untuk menganut pola berpikir yang terbatas pada modifikasi dan perluasan lini yang ada pada pasarnya sendiri.
c.       Komite produk baru
Kebanyakan perusahaan memilih komite semacam ini dalam organisasinya. Komite ini berada pada jenjang tinggi dan bertugas membahas usul-usulan mengenai produk baru serta bukanya berfungsi sebagai coordinator. Komite ini akhirnya yang memutuskan diteruskan tidaknya suatu rencana produk baru. Biasanya yang menjadi adalah pejabat-pejabat dari pemasaran, produksi, keuangan, perekayasaan bagian-bagian lain.


d.      Depatertemen produk baru
Departemen semacam ini sering dibentuk oleh perusahaan yang besar, manajer dari departemen ini memiliki wewenang yang cukup besar dan bertanggung jawab penub serta langsung pada manajemen  puncak. Secara garis besar departemen ini bertanggung jawab dalam menciptakan gagasan, mengarahkan dan mengkoordinasi bagian penelitian dan pengembangan, menyelenggarakan uji cobadi lapangan dan kegiatan komersialisasi.
e.       Tim produk baru
Tim ini merupakan gabungan dari beberapa departemen operasional dan diserahi tugas menyiapkan produk baru sampai jadi dipasarkan.

F.    STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Menurut Saladin (2002;79) terdapat lima strategi di dalam pengembangan produk, yaitu :
1.      Memperbaiki produk yang sudah ada,
2.      Memperluas lini produk,
3.      Merubah produk yang sudah ada,
4.      Meniru strategi pesaing, dan
5.      Menambahkan produk baru yang tidak ada hubungan dengan lini produk

G.  PENTINGNYA PENGEMBANGN BARU
Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan  oleh produk itu. Menurut (William J. Stanton, 1996:222), pentingnya pengembangan produk baru sebagai berikut :
1.      Hubungan dengan daur hidup produk .Ada dua hal yang berkaitan dengan konsep daur hidup membantu menjelaskan mengapa inovasi produk sangat penting, pertama setiap produk yang ada dalam perusahaan akhirnya tidak terpakai lagi.  Kedua, keuntungan pada umumnya akan menurun karena usia produk semakin menua, jika produk tidak diubah atau diganti dan akhirnya perusahaan akan bangkrut.
2.      Hubungan antara Pengembangan Produk dengan Loyalitas Pelanggan Dengan melakukan pengembangan produk berarti perusahaan telah memahami dengan memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan secara lebih baik. (Kotler, 2003;40). Sedangkan pelanggan yang puas cenderung loyal ( Swa, 2001;23), kepuasan mereka terhadap produk bisa dibuktikan dengan: membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan memperbaharui produk-produk yang telah ada, membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produk-produknya, dan menawarkan gagasan kepada perusahaan (Kotler, 2003; 56-57).
3.      Produk menunjukkan laba. Pengembangan produk sangat penting untuk mempertahankan laba yang telah direncanakan.
4.      Pengembangan produk sangat penting bagi perusahaan. Produk yang berorientasi pada pengembangan produk baru diharapkan dapat tumbuh dan berkembang

2 comments: