NAMA : DEDY E.S.SUPRIATMAN
JURUSAN/PRODI : SYARI’AH/EKONOMI ISLAM (A)
M.KULIAH : MARKETING
PENGEMBANGAN PRODUK BARU
A.
PENDAHULUAN
Dalam
kenyataan pasar banyak sekali produk yang tidak dapat bertahan sangat lama
sehingga menjadi perhatian manajemen dalam perusahaan. Masalah yang demikian akan menjadi salah satu
tantangan yang cukup besar bagi perencanaan pemasaran karena mereka dipaksa
untuk melahirkan dan mengembangankan gagasan tentang produk baru sekaligus
memasarkannya dengan sukses.
Berkaitan
dengan perencanaan produk baru, jika perusahaan ingin bergerak kearah sana maka
dapat ditempuh dengan dua metode yaitu :
·
Akuisisi
·
Pengembangan produk baru
Apabila
perusahaan memilih akusisi, masalah perencanaan ini dapat ditempuh dengan tiga bentu, yaitu :
1. Akusisi
perusahaan
Perusahaan
menyusun rencana akusisi perusahaan termasuk penelitian mengenai
perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan
memiliki lini produk yang menarik.
2. Akusisi
paten
Perusahaan
bisa mengusahakan akusisi paten yaitu pengalihan atau pembelian hak atas
produk-produk baru dari pemegang hak paten.
3. Akusisi
lisensi
Akusisi
ini dimaksudkan agar perusahaan dapat memproduksi berbagai produk.
Semua
bentuk akusisi di atas menunjukkan bahwa perusahaan sama sekali tidak
mengupayakan pengembangan produk baru mereka hanya mengambil alih hak
memproduksi.
Apabila
perusahaan memilih alternative kedua yaitu mengembangkan produk baru maka bisa
ditempuh dengen dua bentuk pokok, yaitu melalui:
1. Pengembangn
produk intern.
Dalam
menjalankan pengembangan produk baru intern dilakukan dengn membentuk bagian
penelitian dan pengembangan sendiri.
2. Pengembangan
produk baru dengan kontrak.
Dalam
pengembangan produk ini dilakukan dengan menyewa jasa peneliti atau biro
pengembangan prosuk yang indepeden agar menyiapkan segalanya mengenai produk
tertentu yang dikehendaki perusahaan.
B.
GOLONGAN PRODUK BARU
Menurut Booz Allen dan Hamilton yang diterjemahkan oleh Djaslim
Saladin (2002;107) terdapat enam golongan di dalam pengembangan produk, yaitu :
1.
Produk baru bagi dunia,
yaitu produk yang diciptakan pasar yang baru sama sekali
2.
Lini pengembangan
produk baru yaitu lini produk yang benar-benar baru pertama kali dipasarkan
oleh perusahaan
3.
Tambahan Lini Produk
yang sudah ada, perusahaan menambah lini produk yang sudah ada
4.
Merevisi pasar yang
sudah ada, yaitu penyempurnaan produk yang sudah ada sehingga memberikan nilai
yang lebih tinggi atau mengganti dengan produk yang baru
5.
Penempatan kembali,
yaitu memposisikan kembali para segmentasi produk yang sudah baru atau yang
sudah ada
6.
Penekanan biaya, yaitu
produk dengan penampilan yang sama, tetapi melalui biaya yang rendah.
C. TAHAP ATAU PROSES
PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Delapan proses yang harus dilaksanakan dalam pengembangan produk
secara umum, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 mengenai
tahap-tahap pengembangan produk :
·
Analisis Kebutuhan pelanggan Dalam
proses pengembangan produk, perusahaan harus memahami betul apa yang dibutuhkan
dan diinginkan oleh pelanggan.
·
Pemunculan gagasan Proses
pengembangan produk dimulai dengan pencarian ide-ide, sumbernya bisa berasal dari pelanggan, pesaing, pekerja,
ilmuwan dan lain-lain dan ini merupakan input bagi perusahaan.
·
Penyaringan Ide Tujuan dari
penyaringan ide adalah untuk menempatkan atau membatalkan ide yang gagal
sesegera mungkin.
·
Analisis Bisnis Dalam
tahapan ini, masing-masing ide dianalisis dari sudut bisnisnya untuk mengetahui
sampai seberapa jauh kemampuan ide-ide
tersebut dapat menghasilkan laba.
·
Pengembangan Strategi Pemasaran Tujuan
pengembangan strategi pemasaran adalah penyempurnaan rencana lebih lanjut pada tahap-tahap berikutnya
yaitu bagaimana strategi pemasaran untuk
mengenalkan produk baru ke pasar
·
Pengembangan Produk Tujuan dari
pengembangan produk ini adalah memberikan manfaat bagi pelanggan dan dapat diproduksi secara
ekonomis oleh perusahaan dimana ide-ide yang dianggap menguntungkan
perusahaanlah yang perlu dikembangkan.
·
Pengujian Produk dan Pasar Pada
tahapan ini, pengujian produk merupakan kelanjutan dari tahapan pengembangan
produk. Tahapan-tahapan pengujian produk diantaranya :
-
Pengujian tentang konsep
produk,
-
Pengujian desain produk,
-
Pengujian kesukaan konsumen
terhadap produk,
-
Pengujian laboratorium
terhadap produk, dan
-
Pengujian operasi pabrik dan
tes penggunaannya produk.
Setelah manajemen perusahaan merasa
puas dengan produknya (setelah melakukan perubahan) maka untuk lebih lanjut
adalah pengujian pada tujuannya adalah untuk mengetahui reaksi konsumen. Dalam
pengujian pasar (pengujian terhadap produk konsumen), akan terdapat dua
variabel reaksi konsumen apakah mereka akan merasa puas dan akhirnya loyal atau
kecewa dalam kata lain tidak puas. (Kotler, 2003;60).
·
Komersialisasi Pada
tahapan ini, semua fasilitas sudah disiapkan sedemikian rupa, baik fasilitas
produksi maupun pemasarannya. Perusahaan yang sudah memasuki tahapan ini, harus
sudah mempersiapkan strategi penetapan harga dan keuntungan yang diharapkannya.
Di dalam tahapan ini, perusahaan sudah melaksanakan riset pemasaran terlebih
dahulu, terutama yang menyangkut kebutuhan, keinginan, selera, kepuasan para
konsumen yang akan dituju.
D.
HAMBATAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Perusahaan
yang melakukan pengembangan produk dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
selera konsumen maka disaat yang sama perusahaan pun harus memikirkan
hambatan-hambatan yang mungkin akan terjadi. Menurut Kotler (2003;377),
menjelaskan mengenai Faktor-faktor yang menghambat pengembangan produk, yaitu:
1.
Kekurangan gagasan mengenai produk,
2.
Mahalnya proses pengembangan produk baru,
3.
Kekurangan modal,
4.
Siklus hidup produk yang lebih singkat.
5. Produk tidak dirancang dengan baik
E. PENGELOLAAN ORGANISATORIS EFFECTIVE
Manajemen
puncak dalam perusahaan merupakan penanggung jawab dalam mutu kegiatan usaha
pengembangan produk baru meskipun secara tekhnis usaha ini dilakukan oleh ahli
yang disewa. Manajemen puncak seharusnya menetapkan criteria yang jelas dalam
hal gagasan produk baru apalagi jika perusahaannya terdiri banyak divisi yang
biasanya tiap manajer divisi mengsulkan proyek produk kesayangan mereka. Allen
dan Hamillton merumuskan enam peran strategis pokok yang diharapkan perusahaan
atas produk barunya (angka persen menunjukkan besarnya produk) :
a. Mempertahankan
posisi sebagai pembaharu produk (46%)
b. Mepertahankan
tingkat bagian pasar (44%)
c. Meletakkan
dasar bagi pasar baru mendatang (37%)
d. Menduduki
lebih dulu satu segmen pasar (33%)
e. Menggarap
kemajuan teknologi dengan cara-cara lebih baru (27%)
f. Memanfaatkan
kekuatan-kekuatan di bidang distribusi (24%)
Suatu faktor
utama untuk mengembangkan produk baru dengan efektif adalah dengan menyusun
struktur organisasi yang bagus. Cara-cara yang mana akan dipilih, dibawah ini
dinyatakan beberapa pilihan :
a.
Manajer Produk
Banyak
perusahaan menyerahkan usaha pengembangan produk baru kepada manajer produknya.
Ternyata cara ini mengandung beberapa kelemahan. Kesibukkan manajer produk
dalam mengelola lini produk yang sudah ada mengakibatkan kecilnya perhatian
pada pengembangan produk baru. Jika sudah demikian maka hasilnya hanyalah
modifikasi atau perbaikan produk yang sudah ada. Di samping itu manajer ini
mungkin lemah dalam pengetahuan dan ketrampilan mendalam mengenai pengembangan
produk baru.
b.
Manajer Produk baru
Dalam struktur
organisasi General Foods dan Johson terdapat jabatan manajer produk baru yang
bertanggung jawab kepada manajer kelompok produk. Manfaat besar dari kelompok
ini adalah bahwa fungsi pengembangan produk ditempatkan pada tempat yang lebih
professional. Namun manajer bidang ini mempunyai kecenderungan untuk menganut
pola berpikir yang terbatas pada modifikasi dan perluasan lini yang ada pada
pasarnya sendiri.
c.
Komite produk baru
Kebanyakan perusahaan
memilih komite semacam ini dalam organisasinya. Komite ini berada pada jenjang
tinggi dan bertugas membahas usul-usulan mengenai produk baru serta bukanya
berfungsi sebagai coordinator. Komite ini akhirnya yang memutuskan diteruskan
tidaknya suatu rencana produk baru. Biasanya yang menjadi adalah
pejabat-pejabat dari pemasaran, produksi, keuangan, perekayasaan bagian-bagian
lain.
d.
Depatertemen produk baru
Departemen
semacam ini sering dibentuk oleh perusahaan yang besar, manajer dari departemen
ini memiliki wewenang yang cukup besar dan bertanggung jawab penub serta
langsung pada manajemen puncak. Secara
garis besar departemen ini bertanggung jawab dalam menciptakan gagasan,
mengarahkan dan mengkoordinasi bagian penelitian dan pengembangan,
menyelenggarakan uji cobadi lapangan dan kegiatan komersialisasi.
e.
Tim produk baru
Tim ini
merupakan gabungan dari beberapa departemen operasional dan diserahi tugas
menyiapkan produk baru sampai jadi dipasarkan.
F.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Menurut
Saladin (2002;79) terdapat lima strategi di dalam pengembangan produk, yaitu :
1. Memperbaiki produk yang sudah ada,
2. Memperluas lini produk,
3. Merubah produk yang sudah ada,
4. Meniru strategi pesaing, dan
5. Menambahkan produk baru yang tidak ada hubungan dengan lini produk
G. PENTINGNYA PENGEMBANGN
BARU
Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan
manfaat-manfaat apa yang akan diberikan
oleh produk itu. Menurut (William J. Stanton, 1996:222), pentingnya
pengembangan produk baru sebagai berikut :
1.
Hubungan dengan daur hidup produk .Ada dua hal yang berkaitan dengan konsep daur hidup membantu
menjelaskan mengapa inovasi produk sangat penting, pertama setiap produk yang
ada dalam perusahaan akhirnya tidak terpakai lagi. Kedua, keuntungan pada umumnya akan menurun
karena usia produk semakin menua, jika produk tidak diubah atau diganti dan
akhirnya perusahaan akan bangkrut.
2.
Hubungan antara Pengembangan Produk dengan Loyalitas Pelanggan Dengan melakukan pengembangan produk berarti perusahaan telah
memahami dengan memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan
secara lebih baik. (Kotler, 2003;40). Sedangkan pelanggan yang puas cenderung
loyal ( Swa, 2001;23), kepuasan mereka terhadap produk bisa dibuktikan dengan:
membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan
memperbaharui produk-produk yang telah ada, membicarakan hal-hal yang baik
tentang perusahaan dan produk-produknya, dan menawarkan gagasan kepada perusahaan
(Kotler, 2003; 56-57).
3.
Produk menunjukkan laba.
Pengembangan produk sangat penting untuk mempertahankan laba yang telah
direncanakan.
4.
Pengembangan produk sangat penting bagi perusahaan. Produk yang berorientasi pada pengembangan produk baru diharapkan
dapat tumbuh dan berkembang
cerdas (y) ^^
ReplyDeletemakasih...
Delete